Rabu, 31 Januari 2018

Kenali 10 Penyebab Meningkatnya Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara terus menjadi salah satu faktor kematian tertinggi yang dialami wanita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), risiko penderita kanker payudara akan meningkat menjadi 7 kali pada 2030. Di Indonesia khususnya, pemahaman tentang fase dan siklus menstruasi kanker payudara di masyarakat umum tetap sangat rendah.

Hal ini dijelaskan oleh ahli bedah konsultan Onkolgi, M. Yadi Permana. "Faktanya, 70 persen pasien kanker payudara yang datang untuk pengobatan sudah stadium lanjut," katanya di acara Breeding Breast Cancer di Jakarta Selatan pada hari Senin, 29 Januari 2018. Baca : Mengapa masih ada angka kematian di bawah lima tahun? untuk campak?

Ada beberapa faktor risiko kanker payudara yang Yadi jelaskan dan harus menjadi perhatian masyarakat. Faktor risikonya adalah membuat orang lebih rentan terkena penyakit tertentu.

Faktor yang terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara meliputi:

1. Riwayat keluarga dari garis ibu yang menderita kanker payudara
Jika Anda memiliki ibu dengan riwayat kanker payudara, risiko kanker payudara Anda akan lebih tinggi. Namun, tidak semua yang didiagnosis menderita kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga terkena kanker payudara.

2. Mewarisi gen yang meningkatkan risiko kanker
Mutasi gen tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara bisa ditularkan dari ayah ke anak. Mutasi genetik yang paling umum dikenal sebagai BRCA1 dan BRCA2. Gen ini bisa meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker lainnya. Usia 50 tahun atau lebih adalah usia yang memiliki kemungkinan terkena kanker payudara hingga 50 persen. Baca: 70 persen pengacara Indonesia Living Pas-Pasan, apa masalahnya?

3. Riwayat radiasi untuk perawatan di daerah dada
Yang dimaksud dengan paparan radiasi disini bukan CT Scan, Rontgen atau ultrasound. Namun, jika sebagai anak atau remaja Anda telah menerima terapi radiasi (terapi radiasi) di daerah dada, kemungkinan Anda akan berisiko terkena kanker payudara di kemudian hari.

4. Riwayat kanker sebelumnya
Bagi Anda yang sudah terkena kanker dan mendapat perawatan, entah itu kanker payudara atau jenis lainnya, Anda berisiko terkena kanker payudara. Dan faktor risiko ini merupakan faktor risiko yang tidak bisa diubah.

5. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara karena jaringan lemak menghasilkan hormon estrogen. Memiliki kadar lemak tinggi akan memicu risiko yang bisa membantu pertumbuhan kanker.

6. Usia menstruasi sangat muda
Jika pertama kali menstruasi masih kurang dari 10 tahun, maka bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

7. Mulai menopause di kemudian hari
Jika Anda mengalami menopause setelah usia 55 tahun, Anda lebih mungkin terkena kanker payudara.

8. Memiliki anak pertama di usia muda
Wanita yang melahirkan anak pertama mereka setelah usia 35 tahun mungkin memiliki risiko kanker payudara yang meningkat.

9. Penggunaan terapi hormon setelah menopause
Wanita yang mengonsumsi obat terapi hormon yang menggabungkan estrogen dan progesteron untuk mengobati tanda dan gejala menopause (seperti untuk mencegah osteoporosis) berisiko tinggi terkena kanker payudara.

10. Penggunaan kontrasepsi hormonal
Konsumsi kontrasepsi hormonal secara rutin, seperti pil, jarum suntik atau implan selama lebih dari 8 tahun, akan meningkatkan risiko pengembangan kanker payudara.

Yadi melanjutkan, tidak ada tindakan pencegahan khusus yang bisa dilakukan mengenai cara melancarkan haid kanker payudara, "Misalnya, tindakan pencegahan melalui vaksin seperti kanker serviks, tidak ada." Yang bisa Anda lakukan adalah mengubah gaya hidup yang mencakup faktor-faktor Risiko kanker payudara itu bisa diubah, seperti menghindari penggunaan kontrasepsi hormonal, obesitas atau konsumsi alkohol, "kata Yadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar